Halaman

25 Desember 2010

10 Desember 2010

Rangkuman Implementasi ERP pada PT. Semen Gresik

1. Latar Belakang Implementasi ERP pada PT. Semen Gresik.
  • Kebutuhan "Back Bone System" yang kuat dan mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu.
  • Kebutuhan integrasi sistem informasi Semen Gresik Group guna mendapatkan sinergi yang lebih optimal.
-PT. Semen Gresik sebenarnya telah menggunakan aplikasi buatan sendiri berbasis program Foxbase dan Sybase sejak 1989. Namun aplikasi ini hanya menunjang oprasional bisnis ditingkat departemen atau bagian dan belum terintegrasi antara satu dan lainnya.

2. Proses Implementasi ERP.

a. Proses implementasi module ERP, dimulai pada November 2000, dan bisa go live pada Oktober 2001.
b. Modul Finance, sales order dan transportasion pada 2002.
c. PT. Semen Gresik mengeluarkan dana sekitar Rp.46 miliar, dengan rincian sbb :
  • Perangkat lunak JD Edward dan lisensi Rp. 7,3 miliar
  • Perangkat keras Rp. 30 miliar
  • Jasa Konsultan Rp. 5,2 miliar
  • Pendidikan dan latihan Rp. 2,9 miliar
  • Administrasi Rp. 800 jt
  • Tata Ruang Rp. 400 jt
3. Hasil Implementasi

Dengan implementasi yang telah dilaksanakan ada beberapa perbaikan yang diperoleh diantaranya :
  • Mempercepat proses order
  • Mempercepat waktu pembuatan laporan dan keungan
  • Meningkatkan keakuratan informasi
  • Proses bisnis yang berlangsung di perusahaan jauh lebih efisien
  • Dari sisi produktivitas karyawan

28 November 2010

Beberapa Pendekatan Pengembangan Sistem

Ada beberapa pendekatana pada pengembangan sistem, diantaranya :

1. Pendekatan Klasik

Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle

2. Pendekatan Terstruktur

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang terstruktur telah banyak yang diperkenalkan baik dalam bukubuku, maupun oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem. Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur.

Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh baru konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahanpermasalahan yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).


3. Pendekatan dari Bawah ke Atas.

Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.

3. Pendekatan dari Aatas ke Bawah

Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedurprosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri pendekatan terstruktur. Pendekatan atas turun bila digunakan pada tahap analis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.

4. Pendekatan Sepotong

Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja).

5. Pendekatan Sistem

Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran organisasi secara global.

6. Pendekatan Sistem Menyeluruh

Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach) Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh, sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).

7. Pendekatan Moduler

Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara (ciri terstruktur)

8. Pendekatan Lompatan Jauh

Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.

9. Pendekatan Berkembang

Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasiaplikasi yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada.

15 November 2010

Tugas Sistem Penunjang Keputusan

Soal

10 Oktober 2010

Tiga Tips Menjadikan Anda Tetap Semangat

MERASA terikat oleh serangkaian daftar pekerjaan yang sudah menunggu? Cobalah memompa semangat Anda dengan tips dari Richard Wiseman, penulis 59 Seconds: Think a Little, Change a Lot, berikut :

1.Hindari sikap negatif

Saat merasa tertekan, sebagian besar orang cenderung memusatkan perhatian pada pemicu kegagalan atau ketidakberhasilan mereka dalam mengerjakan sesuatu. Padahal, terang Wiseman, membiarkan diri larut dalam pikiran-pikiran negatif hanya akan menghambat Anda membuat awal yang baru.

Cobalah menghilangkan pikiran negatif dengan cara menuliskan pikiran dan perasaan Anda setiap harinya. Dengan begitu, Anda bisa mengesampingkan pikiran negatif dan melangkah maju.

"Anda bisa mendongkrak rasa percaya diri dan kebahagiaan dengan cara mengontrol situasi Anda," tutur Wiseman, seperti dikutip situs health.com. Hal ini, terang dia, akan membuat Anda menikmati semua aktivitas yang harus dijalani setiap harinya.

2.Susun langkah dan tujuan

Memikirkan dan mengharapkan tujuan utama secara langsung, terang Wiseman, akan membuat Anda tertekan. Karena itu, cobalah menciptakan rangkaian-rangkaian tujuan kecil (sub tujuan) yang pada akhirnya akan menuntun Anda ke tujuan terbesar.

Jika hendak mengontrol keuangan misalnya, pilihlah hal atau topik paling awal yang hendak diselesaikan. Kemudian mintalah pendapat atau langkah-langkah yang dilakukan teman-teman Anda dalam merencanakan keuangan mereka. Tapi, pastikan mengambil langkah nyata yang akan membawa Anda mendekati tujuan.

3.Perhatikan hal-hal kecil

Ketika Anda sudah bisa mengatasi sub tujuan, cobalah menghibur diri dengan kemajuan luar biasa yang sudah Anda capai."Mencemaskan hal-hal yang akan terjadi sebelum sampai ke sana hanya akan mengikis semangat Anda," terang Wiseman.

Daripada memikirkan apa yang terjadi ke depan, ada baiknya menuliskan perubahan-perubahan kecil yang sudah Anda buat. Selanjutnya, tempelkan daftar ini di tempat yang mudah Anda lihat setiap hari. Ini akan menjadi sumber motivasi yang bisa membantu Anda untuk tetap berusaha.

sumber : http://www.mediaindonesia.com

Pengenalan Telematika

1. Asal Mula Kata Telematika

Kata telematika berasal dari kata dalam Perancis yitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan alin Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la Societe.

Telematika menunjukkan pada hakikat cyberspace sebagai suatu system elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media, dan informatika. Istilah telemtika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Telemtika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik yang memiliki kemampuannya menstransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaraan suara (telepon, musik), huruf, gambar, dan data atau kombonasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal itu tersebut terjadi juga jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).

2. Definisi Telematika

Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika yang merupakan teknologi komunikasi jarak jauh yang menyampikan informasi satu arah, maupun timbal balik dengan sistem digital. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:

· Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.

· Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).

· Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas

3. Perkembangan Telematika

Di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.

· Periode Rintisan

Mulai dilakukannya telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatar belakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.

Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet.

Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology).

· Periode Pengenalan

Pada tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.

Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet.

· Periode Aplikasi

Pada periode ini, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat dengan mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah.

Kemudian pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.

Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.

4. Trend Ke Depan Telematika

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya.

Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.


Sumber :

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika

2. http://qkeyris.blogspot.com/2009/01/pengertian-telematika.html

3. http://suciptoardi.wordpress.com/2008/05/15/perkembangan-telematika-di-indonesia/

4. http://code86.wordpress.com/2009/10/09/definisi-telematika-perkembangan-telematika-dan-trend-ke-depan-telematika/