Halaman

27 Desember 2009

MUDIK

Mudik, bagi segelintir orang adalah ritual tahunan yang wajib dilakukan setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kebanyakan orang merasa rindu kampung halaman dan keluarga tercinta yang sekian lama terpisah. Dan hal ini menyebabkan riual mudik hamper menjadi sesuatu yang bersifat wajib bagi segelintir orang yang tinggal jauh dari sanak-saudara dan kampung halamannya. Hampir setiap jalan di penjuru Indonesia di jejali oleh motor dan mobil para pemudik. Tidak hanya para pemudik yang membawa kendaraan sendiri, para pemudik yang menggunakan jasa angkutan umum seperti bis, kereta api, kapal laut, dan pesawat terbangpun tidak kalah banyaknya dengan pemudik yang membawa kendaraan. Setiap tahunnya, pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua semakin bertambah.
Bertambahnya volume kendaraan terutama kendaraan beroda dua menjadi faktor penting yang mengakibatkan meningkatnya jumlah kecelakaan lalu-lintas setiap tahunnya disaat musim mudik. Banyak orang tidak memperdulikan faktor keselamatan saat mengemudikan kendaraan dijalanan. Seperti membawa barang bawaan yang melebihi kapasitas yang semestinya dimuat pada kendaraannya. Selain itu, para pemudik berkendaraan roda dua terkadang membawa penumpang dan barang bawaan melebihi batas yang sewajarnya. Kendaraan roda dua mereka di jejali dengan barang bawaan mereka dengan menikatkan di bagian belakang kendaraan dan membawa penumpang anak kecil yang di tempatkan dibagian depan pengemudi. Padahal hal ini sangat berbahaya bagi pengendara dan penumpang kendaraan tersebut. Belum lagi jarak yang mereka tempuh, tidak jarang mereka menempuh perjalanan mudik yang sangat jauh yang menyebabkan pengemudi merasa kelelahan. Belum ditambah faktor kondisi jalan dan cuaca membuat para pengemudi lebih cepat merasa lelah. Di saat mereka merasa kelelahan ini para pengemudi terkadang tidak memperdulikannya. Dan hal ini menyebabkan kecelakaan lalu-lintas di saat musim mudik bertambah. Selain membahayakan jiwa sendiri, hal ini juga dapat membahayakan para pengguna jalan lainnya. Faktor kesadaran dari diri masing-masing individu inilah yang harus lebih ditingkatkan oleh para pengguna jalan terutama di saat mudik dimana volume kendaraan bertambah.



Dilain sisi, kita dapat melihat fenomena menghawatirkan dimana para pemudik berjejalan dan saling berebut untuk dapat bias mudik dengan menumpang jasa angkutan umum. Mungkin bila dibandingkan dengan para pemudik yang memiliki tingkat ekonomi lebih mendukung dapat menggunakan pesawat terbang, para pemudik yang memanfaatkan jasa angutan umum yang lebih merakyat seperti kereta api tidak bernasib sebaik para pemudik lain. Selain harus saling berebut dan berdesakan untuk bisa terangkut oleh kereta api, mereka juga harus mau menerima keadaan kondisi dari kereta api yang memprihatinkan. Sebenarnya, fasilitas angkutan umum di Indonesia memang sangat memprihatinkan. Hal ini pula terkadang menjadi penyebab terjadi kecelakaan kereta api, pesawat juga kecelakaan lalu-lintas di jalan raya dimana banyak angkutan umum yang terkadang masih banyak yang tidak layak jalan beroperasai dijalanan. Hal ini perlu diperhatikan dan butuh pengawasan yang lebih ketat dari pihak yang bertanggung jawab akan hal tersebut. Selain kenyamanan yang perlu diperhatikan, keselamatan adalah hal yang paling harus diutamakan. Walaupun terkadang masyarakat kita tidak memperdulikan hal tersebut, semestinya kita harus dapat saling mengingatkan pentingnya akan keselamatan jiwa.
Hal tersebut semestinya menjadi perhatian penting bagi pemerintah dalam membenahi masalah-masalah dimusim mudik. Semestinya pemerintah dapat menawarkan fasilitas angkutan mudik yang murah, nyaman, dan aman bagi keselamatan jiwa bagi para pemudik. Selain itu, bagi para pemudik yang membawa kendaraan sendiri semestinya dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan. Supaya mudik menjadi aman, nyaman, dan dapat selamat sampai kampung halaman. Dan tujuan melepas rindu dengan kampung halaman dan berjumpa dengan sanak-saudara dapat tercapai dengan selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar